Kurang Bahan Baku Susu, RI Bakal Impor 16.000 Sapi Perah dari Belanda

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk mengimpor 8.000 hingga 16.000 ekor sapi perah asli dari Belanda guna mengembangkan industri pengolahan susu di dalam negeri.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyatakan upaya pengadaan sapi perah dari Belanda berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan susu sapi segar dalam negeri (SSDN). Sebab, industri pengolahan susu di Indonesia saat ini mengalami kekurangan bahan baku susu segar sebesar 80 persen.
“Guna meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di Tanah Air, salah satu upaya yang perlu digenjot adalah penyediaan sapi perah yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan SSDN sebagai bahan baku,” kata Putu dalam keterangan resmi, Rabu (26/4).
Rencana impor sapi perah tersebut dia kemukakan setelah mengadakan kunjungan kerja ke Belanda pada pertengahan April lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Kemenperin dan delegasi dari Indonesia melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian, Alam, dan Kualitas Makanan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit/LNV), Organisasi Pertanian dan Hortikultura di Belanda (Land-en Tuinbouw Organisatie Nederland/LTO), perusahaan FrieslandCampina NV., dan beberapa petani sapi perah binaan Friesland Campina di daerah Makingga dan Warder, Belanda.
Wakil dari Indonesia mendapatkan tanggapan yang positif, baik dari LNV maupun LTO. “Belanda memiliki berbagai potensi yang dapat dijajaki lebih lanjut dengan berbagai pihak di Indonesia, khususnya dengan pihak swasta yang tertarik dengan investasi sapi perah ini,” ujar Putu.
Pengembangan industri pengolahan susu
Industri pengolahan susu menjadi bagian dari industri makanan dan minuman dan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan peta jalan Making Indonesia 4.0. Sehingga, Kemenperin mendorong sektor ini dapat bekerja sama dengan Belanda.
“Kami menawarkan Indonesia sebagai ‘a new hope for Dutch cattle’, karena peternak sapi perah Belanda dapat merelokasi sapi perahnya ke Indonesia maupun melakukan investasi di Indonesia,” kata Putu.
Dia mengatakan pada prinsipnya para pengusaha Belanda terbuka atas kemungkinan investasi di Indonesia.
“Kunjungan investasi sapi perah di Belanda ini juga membuka peluang kerja sama pembibitan crossbreed sapi perah Belanda dengan bibit sapi perah lokal yang toleran suhu,” tuturnya.