Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara menyusul penyebutan namanya dalam PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Perusahaan patungan tersebut merupakan laboratorium penyedia jasa tes Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
“Seperti sama-sama kita tahu, pada masa-masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat. GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, Memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis,” kata Luhut melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Kamis (4/11).
Perannya melalui Toba Sejahtra dalam GSI Lab bersama Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lainnya, kata Luhut, merupakan komitmen bersama dalam membantu penyediaan fasilitas tes COVID-19 dengan kapasitas besar.
Luhut pun menjelaskan kenapa tidak menggunakan nama yayasan miliknya dalam upaya dimaksud. Ia mengatakan bantuan yang tersedia memang berada di perusahaan yang dimilikinya. “Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ,” katanya.
Berdasarkan pernyataan juru bicaranya, Jodi Mahardi, Luhut memiliki saham PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bara Sejahtra, dengan porsi kurang dari 10 persen. Karenanya, pensiunan TNI itu tidak lagi punya kendali atas perusahaan tersebut. Namun masing-masing dari keduanya mengempit 242 lembar saham GSI Lab.