Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah terus berupaya agar harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit bisa naik.
Menurutnya, realisasi ekspor CPO masih rendah, sehingga permasalahan tersebut di atas masih membutuhkan waktu. Ia menyakini, realisasi ekspor akan mulai lancar pekan depan.
"Tapi enggak cukup itu aja. Supaya lancar kita mungkin akan menurunkan (pungutan). Tadi malam saya bicara sama Menteri Keuangan terkait TPE (tarif pungutan ekspor). Mungkin kita bawa sampai ke bawah sehingga orang dikasih insentif untuk ekspor," ujar Luhut di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (7/7).
Dia meyakini mulusnya ekspor CPO akan memungkinkan tangki pabrik kelapa sawit untuk kembali menyerap TBS. Dengan demikian, harga TBS dapat kembali naik.
"Kemudian kita bikin B30 menjadi B40 itu juga ada 2,5 juta ton masuk ke sana, itu juga nanti berarti permintaan naik," kata Luhut.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 98/PMK.010/2022 mengatur tarif pungutan ekspor maksimum untuk minyak sawit mentah $200 per ton dan bea keluar (BK) US$288 per ton. Peraturan tersebut berlaku efektif hingga 31 Juli. Tetapi, ketetapan tersebut tidak berlaku bagi produsen sawit yang tidak mengikuti domestic market obligation (DMO).