Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Grand Launching of the International and Indonesia CCS Forum 2023 and Launching of ICCS di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5). (Dok. Istimewa)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah Amerika Serikat telah membantu pembebasan dana Pertamina sebesar US$300 juta yang sempat mengendap di Venezuela.

Hal tersebut ia ungkap usai bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry, yang menjenguknya di Singapura. Menurut Luhut, bantuan ini menandakan hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika, yang membuka jalan untuk kerja sama lebih lanjut di masa depan.
  
“Kita sebelumnya mengalami kendala karena permasalahan antara Amerika dan Venezuela, yang menyebabkan dana Pertamina tertahan selama hampir 3-4 tahun, dan Amerika telah membantu menyelesaikan hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (13/11).

Dalam pertemuan dengan John Kerry, Luhut juga membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage (CCS) di depleted reservoir dan saline aquifer, yang memiliki potensi hingga 400 giga ton dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya.
 
Ia juga menyampaikan harapannya untuk diskusi lebih lanjut dan meminta John Kerry agar dapat menghubungi White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein, guna membahas kerja sama di bidang critical minerals. 

“Inisiatif ini dapat menghasilkan dana miliaran dolar yang akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, serta membantu memacu perkembangan teknologi negara kita, sejalan dengan komitmen kita terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Menko Luhut dalam keterangannya, Sabtu, 11 November 2023.

<h2>Dialog penting lain</h2>

Editorial Team

Tonton lebih seru di