Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Aplikasi PeduliLindungi.(ShutterStock/Flextime Pictures)

Jakarta, FORTUNE – Seiring dengan persiapan transisi pandemi Covid-19 menuju endemi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi menjadi Citizen Health App atau aplikasi yang fokus pada pelayanan kesehatan masyarakat.

Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji mengatakan versi pengembangan PeduliLindungi akan diluncurkan pada pertengahan April 2022.

“PeduliLindungi akan kami ubah bentuknya. Ke depan, kita akan mengisi data PeduliLindungi, bukan hanya (yang berkaitan) Covid-19, tapi seluruh data kesehatan masyarakat,” ujarnya dalam gelaran IDN Media Academy, Rabu (6/4).

Menurut Setiaji, dalam bentuk aplikasi kesehatan masyarakat, PeduliLindungi menjadi sebuah platform yang terintegrasi dengan data kesehatan pribadi masyarakat yang lengkap. Pengguna dapat mengakses laporan kesehatan pribadinya dan bisa mendapatkan rekomendasi personal untuk memelihara kesehatan mereka secara optimal.

“Jadi, begitu (misalnya) nanti mau tes laboratorium cek darah, terus ada penyakit tertentu seperti diabetes atau penyakit tertentu, itu akan muncul di PeduliLindungi. Termasuk juga,  imunisasi. Jadi, kalau anak lagi imunisasi BCG, Polio, dan sebagainya, juga akan muncul sertifikatnya di PeduliLindungi,” kata Setiaji.

Contoh fitur yang nantinya tersedia

Setiaji, Chief of Digital Transformation Office (DTO), saat menyampaikan paparannya di gelaran IDN Media Academy, Rabu (6/4). (Tangkapan layar)

Saat PeduliLindungi sudah menjadi aplikasi kesehatan masyarakat, teknologi ini tidak hanya merekam data kesehatan pribadi, namun juga ada informasi yang lain. “Akan ada notifikasi pengingat untuk minum obat, termasuk connect ke wearable devices yang bisa mendeteksi ancaman kesehatan dan sebagainya, sehingga datanya akan masuk ke sistem ini dan terhubung langsung dengan telemedisin,” katanya.

PeduliLindungi, kata Setiaji, juga akan terhubung dengan sistem lain, seperti BPJS. Bahkan, di dalam PeduliLindungi, nantinya akan menyimpan data utama pasien. Sebelumnya, pasein harus selalu mendaftar ketika pertama kali datang ke sebuah rumah sakit, karena tidak ada master data nasional.

“Jadi, kita nanti akan punya satu data utama, di mana begitu ada bayi lahir, itu akan langsung dapat semacam rekam data medis nasional, yang akan terhubung dengan seluruh layanan rumah sakit,” ucap Setiaji. “Bukan hanya BPJS, tapi juga swasta, itu akan muncul di PeduliLindungi.”

Data-data ini nantinya akan terintegrasi dengan profil data pengguna pada aplikasi PeduliLindungi. “Kami punya target yang disebut National Health Account (NHA), sehingga kita bisa tahu seseorang itu butuh berapa untuk membiayai kesehatannya. Sekarang ini kan dibiayai pemerintah, oleh swasta, dan individu, sementara tujuannya belum tercapai,” tuturnya.

Keamanan dan keakuratan data

Editorial Team

Tonton lebih seru di