Penanaman pohon di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta/Dok. Maybank Indonesia
Rangkaian kegiatan keberlanjutan juga digelar melalui program Gowes Ke-BIKE-an untuk memastikan setiap kayuhan membawa dampak sosial dan lingkungan. Dalam kesempatan itu, dilakukan pemberian donasi kepada Yayasan Benih Baik Indonesia dan Yayasan Plan International Indonesia. Dana ini dialokasikan untuk program pelestarian lingkungan, pemberdayaan UMKM lokal, serta mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.
Head of Sustainability Maybank Indonesia, Maria Trifanny Fransiska, menegaskan tujuan dari kegiatan ini. Sebagai bagian dari misi Humanising Financial Services, Maybank Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan melalui setiap program yang dijalankan.
“Melalui kegiatan Gowes Ke-BIKE-an dan rangkaian kegiatan keberlanjutan di Maybank Cycling Series Il Festino 2025, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat mewujudkan gaya hidup sehat dengan menjadikan bersepeda sebagai bagian keseharian, sekaligus berkontribusi menjaga kelestarian alam dan memperkuat ketahanan komunitas lokal,” ujarnya.
Ada pula penanaman 350 pohon produktif, yakni mangga, nangka, dan alpukat, di Desa Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengatasi persoalan lingkungan seperti ketersediaan air, erosi tanah, dan ketahanan pangan, sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Tahun pertama di 2023 itu sekitar 300 pohon. Kemudian di 2024 ada 350 tanaman produktif juga. Ini tahun ketiga kami, meskipun lokasinya berbeda-beda,” katanya.
Selain pemantauan tahap awal selama satu tahun, Maybank juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara merawat pohon, memaksimalkan hasil, dan mengelola potensi ekonomi yang muncul. Hasil panen nantinya akan sepenuhnya dikembalikan kepada warga untuk dikonsumsi sendiri atau dijual sebagai tambahan pendapatan.
“Dalam satu tahun ke depan ini kami pastikan dulu tanamannya tumbuh dengan baik. Setelah itu akan ada edukasi kepada masyarakat setempat, dan untuk jangka panjangnya akan kami serahkan kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, mengoptimalkan fasilitas pengolahan sampah organik yang dibangun pada 2024 di Bangunjiwo. Volume pengolahan kini menyentuh lebih dari 350 kilogram per hari, dan seluruh hasilnya memiliki nilai ekonomi.
“Kami ingin nantinya pengolahan bisa mencapai 500 kilogram per hari. Hasil pengolahannya dipakai lagi untuk makanan ternak, menghasilkan pupuk ataupun pakan, dan ini juga bisa dijual,” kata Maria.
Upaya ini memperkuat ekosistem ekonomi sirkular lokal, sekaligus membuka peluang bagi UMKM yang terlibat dalam rantai pemilahan, pengolahan, hingga pemanfaatan produk turunannya.
Agenda ESG pada Maybank Cycling Series Il Festino 2025 ini merupakan bagian dari strategi grup untuk mencapai target mobilisasi pembiayaan berkelanjutan RM80 miliar atau kisaran Rp322 triliun pada 2025. Maybank Indonesia berperan lewat portofolio kredit yang kini mencakup 20 persen pembiayaan berkelanjutan, mulai dari proyek rendah karbon, pemberdayaan UMKM, hingga program sosial berbasis komunitas.
“Portofolio pembiayaan berkelanjutan Maybank Indonesia saat ini mencapai 20 persen dari total kredit,” kata Maria. Komposisi tersebut mengacu pada klasifikasi pembiayaan berkelanjutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mencakup aktivitas rendah karbon, inklusi keuangan, pengembangan usaha mikro, hingga proyek berorientasi lingkungan.
Langkah ini juga memperkuat posisi Maybank dalam memasukkan olahraga sebagai kanal engagement bernilai ekonomis. Selain Il Festino, perusahaan telah menjalankan Maybank Marathon dengan program Maybank Marathon for Charity yang rutin menghasilkan pendanaan sosial.
Pemenang Maybank Cycling Series Il Festino 2025/Dok. Fortune IDN/Desy Y.