Jakarta, FORTUNE - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, menyoroti pentingnya mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru pada 2025. Pasalnya, Indonesia tahun lalu diuntungkan oleh dua peristiwa besar, yakni Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif pada Februari serta Pilkada serentak pada November, yang mendorong konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Bambang menjelaskan dorongan konsumsi yang terjadi akibat perhelatan politik besar tersebut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5 persen.
"Pada semester I, pertumbuhannya cukup menjanjikan, 5,11 persen pada kuartal I dan 5,05 persen pada kuartal II. Namun, paruh kedua tahun 2024 hanya mencapai sekitar 5 persen, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan hanya 5,03 persen," kata dia pada acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Kamis (20/2).
Namun, dia mengatakan tahun ini akan berbeda. Tidak ada agenda politik besar seperti pemilu yang dapat mendongkrak konsumsi masyarakat. Peristiwa-peristiwa tahunan seperti Ramadan, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru tetap menjadi faktor pendorong konsumsi, tetapi tidak cukup untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
Oleh karena itu, Indonesia, menurutnya, harus mencari motor pertumbuhan ekonomi baru yang bisa menggantikan efek dari peristiwa politik pada tahun sebelumnya.
"Kita perlu mempertahankan pertumbuhan konsumsi pada level tertentu agar tetap berada di kisaran 5 persen. Oleh karena itu, kita harus mengandalkan program-program prioritas pemerintah yang memiliki dampak ekonomi luas," katanya.