Jakarta, FORTUNE – Seiring perkembangan dunia yang begitu pesat, setiap pemerintah tak lagi sekadar membangun negaranya, namun juga perlu menyesuaikan dengan berbagai dinamika global dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
Menurut laman web sd-commission.org.uk, pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
Konsep pembangunan berkelanjutan dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara, namun tetap berfokus pada pendekatan pembangunan yang menyeimbangkan kebutuhan berbeda-beda dan seringkali saling beririsan. Hal ini dilakukan dengan kesadaran akan keterbatasan lingkungan, sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.
Pembangunan berkelanjutan memiliki sejumlah tujuan yang dirumuskan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs). Beberapa poinnya antara lain mewujudkan dunia yang tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, sampai perdamaian, serta kemitraan untuk mencapai tujuan.
Menurut buku Relasi dengan Dunia, Alam, Iptek, dan Kerja (2005) yang ditulis Antonia Panca Yuni Wulandari, terdapat beberapa prinsip yang harus dipenuhi sebuah pembangunan berkelanjutan, yakni: