Pekerja menjemur ikan teri di sentra UMKM olahan ikan di Desa Dadap, Juntinyuat, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.
Ekonomi akar rumput merujuk pada pelaku usaha lapisan bawah yang jadi dasar dari perekonomian negara. Kelompok ini biasanya terdiri dari pekerjaan yang bersentuhan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), seperti pelaku bisnis, petani, nelayan, sampai pedagang dan sejumlah profesi lainnya di level tersebut.
Biasanya, kelompok tersebut berhadapan langsung dengan lingkungan sekitar dalam melaksanakan kegiatan perekonomian. Adapun, pelaksanaan kegiatan ekonomi oleh kelompok akar rumput berbasis modal yang jumlahnya terbatas. Sebagai contoh, pemilik gerai bisnis sembako yang memulai usahanya dalam skala kecil.
Jumlah pelaku ekonomi akar rumput umumnya lebih banyak daripada bisnis di skala yang lebih besar, oleh karena itu pemberdayaan menjadi dukungan penting untuk memastikan kegiatan ekonomi akar rumput bisa berjalan berkelanjutan dan konsisten. Potensi pemberdayaan tersebut akan mendukung kelompok akar rumput tumbuh pesat, sehingga profit yang dihasilkan pun lebih menjanjikan.
Ketika ekonomi akar rumput bisa berjalan baik dan bertumbuh, perekonomian negara pun relatif lebih aman untuk berkembang. Bahkan, dampaknya bisa menggerakkan roda ekonomi negara di tingkat global.