Jakarta, FORTUNE – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi buka suara mengenai larangan ekspor gandum oleh India. Dia memahami India melakukan hal tersebut demi memprioritaskan kebutuhan domestiknya.
Indonesia pun demikian dengan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Jadi, ia pun menghargai hal tersebut, walaupun sepertiga kebutuhan Indonesia dipenuhi dari impor gandum asal India.
Pemerintah India resmi melarang ekspor gandum sejak Sabtu (14/5). India memang negara produsen gandum terbesar kedua dunia setelah Tiongkok. Kapasitas produksi gandum yang dihasilkan India mencapai 107,5 juta ton. Indonesia sendiri setiap tahun mengimpor 11,7 juta ton gandum atau setara US$3,45 miliar dari India.
Pada 2022, impor gandum Indonesia dari India naik 31,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lutfi berharap larangan ini tidak berlangsung lama, “supaya perdagangan internasional berjalan dengan baik juga,” ujarnya, Selasa (17/5).