Jakarta, FORTUNE – Perkembangan teknologi dan pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba instan kerap memunculkan istilah baru yang dikenal dengan dopamine culture atau budaya dopamin.
Dopamin menurut siloamhospitals, adalah salah satu jenis neurotransmitter atau hormon yang diproduksi tubuh dan digunakan oleh sistem saraf untuk mengirim pesan antar sel saraf.
Hormon dopamin sangat berpengaruh pada suasana hati seseorang dan dapat meningkat ketika seseorang sedang berbelanja, mengonsumsi makanan lezat, atau melakukan aktivitas seksual, sehingga perasaan dan pikiran menjadi lebih senang dan bahagia.
Melansir artikel di medium.com yang ditulis oleh SocialRadar.io, istilah dopamine culture merujuk pada masyarakat yang berkembang pesat dengan kepuasan instan, hal-hal baru yang tiada henti, dan rangsangan cepat yang menggelitik pusat penghargaan otak, yang seringkali mengorbankan kedalaman dan kualitas.
Mengutip dari sejumlah sumber ini, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulas soal dopamine culture dan dampak yang ditimbulkan.