Jakarta, FORTUNE – Pembangunan berbasis ekonomi sirkular merupakan salah satu strategi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs). Dalam era ketika masalah krisis iklim dan lingkungan semakin mendesak, penerapan ekonomi sirkular akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia.
Ekonomi sirkular telah mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah hal, seperti kelangkaan sumber daya, pengelolaan limbah yang belum maksimal, hingga perubahan iklim.
Dalam implementasinya, ekonomi sirkular tidak hanya mengedepankan pembangunan berbasis modal saja, tapi juga berfokus pada penciptaan produk yang memiliki siklus jangka panjang. Strategi itu pada gilirannya memungkinkan pemakaian sumber daya secara efektif, serta optimalisasi manajemen limbah, sebagaimana dilansir dari laman Pijar Foundation.
Menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), ekonomi sirkular memiliki tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya ekonomi selama mungkin. Dengan begitu, kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan ekonomi konvensional dapat diminimalisir.
Ekonomi sirkular juga tidak hanya mencakup pengelolaan sampah yang lebih baik.