Jakarta, FORTUNE – Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, NTT akan digelar pada 9-11 Mei 2023, yang mana salah satu topik pembahasannya berkaitan menjaga relevansi sistem Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), supaya bisa tetap berjalan efektif di masa depan.
Mengutip laman Kemenko Perekonomian, MEA atau ASEAN Economic Community (AEC) adalah sebuah sistem perdagangan bebas yang dilakukan oleh semua anggota ASEAN. Gagasan ini pertama kali dllontarkan pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1997. Meski begitu, MEA sendiri disepakati pada 2015 melalui persetujuan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025.
Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN, yakni tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan tingkat dinamika pembangunan yang lebih tinggi dan terintegrasi, pengentasan masyarakat ASEAN dari kemiskinan,serta pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kemakmuran yang merata dan berkelanjutan.
Dengan mengperasikan sistem perekonomian MEA, negara-negara di ASEAN berharap dapat lebih siap menghadapi berbagai persoalan ekonomi dan perdagangan, baik antarnegara di kawasan, maupun hubungannya dengan negara lain di berbagai belahan dunia. Bisa dikatakan, MEA akan membuat negara-negara ASEAN bisa bersaing secara global.