Jakarta, FORTUNE – Kebanyakan pekerja, kalau bukan seluruhnya, kemungkinan besar berkeinginan untuk dapat mencapai kondisi berimbang dalam kehidupan dan kerja, yang diistilahkan dengan work-life balance.
Dengan berada dalam situasi tersebut, seseorang diandaikan dapat memiliki kualitas hidup lebih baik.
Work-life balance merujuk kepada kondisi ketika seseorang mampu mengatur serta membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan pribadi, dan urusan lain, demikian laman Glints.
Seseorang yang dapat mencapai keadaan berimbang itu dapat menjadi lebih produktif karena ia dapat meningkatkan kepuasannya dalam bekerja dan, pada saat sama, masih memiliki energi untuk mengejar hal-hal lain yang bersifat personal.
Sebaliknya, jika pekerja tak dapat mencapai situasi dimaksud, kinerjanya akan cenderung turun, serta dapat menganggu kehidupan lainnya.
Gaya hidup work-life balance dapat digambarkan seperti di bawah ini, sebagaiman dilansir dari laman Halodoc..
- Mampu memberikan hasil yang baik di tempat kerja tanpa mengorbankan kesehatan atau kebahagiaan pribadi.
- Dapat memprioritaskan apa yang penting bagi diri sendiri.
- Memiliki batasan kuat yang dilandasi rasa nyaman.
- Tidak perlu berupaya keras untuk menjalani salah satunya.
