Jakarta, FORTUNE - Digital ekonomi Indonesia memiliki nilai terbesar di Asia Tenggara, dengan perkiraan US$77 miliar pada tahun 2022, atau mengalami kenaikan 22 persen dari tahun lalu.
Namun, kesenjangan kesetaraan digital yang meluas masih menjadi tantangan bagi Indonesia dan mempengaruhi ambisinya untuk mencapai visi Indonesia 2045.
Memandang hal itu, Partner dan Presiden Kearney Indonesia, Shirley Santoso, mengatakan Indonesia memiliki potensi bonus demografi yang baik di tahun-tahun mendatang. Hanya saja, berdasarkan laporan Kearney, Indonesia harus mengatasi masalah struktural dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
“Inisiatif digitalisasi di seluruh mata rantai industri telah dimulai meskipun masih terbatas,” kata Shirley dalam temu media di Jakarta, Selasa (30/5).
Hal itu menghambat populasi usia kerja untuk menjadi sumber daya manusia yang produktif dengan keterampilan utama untuk berkembang di dunia kerja di masa depan.