Johnny menyebut bahwa di tahun depan, Kemkominfo akan kembali menargetkan 12,5 juta orang peserta untuk mengikuti program pelatihan tersebut.
“Tahun depan kita akan lanjutkan ini dengan jumlah yang sama, tetapi belum tersedia di APBN anggarannya sehingga kami akan mencari dana atau sumber pembiayaan baru, bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sekitar 12 setengah juta lagi tahun depan. Dengan harapan di akhir tahun 2024, 50 juta penduduk Indonesia sudah mendapat pelatihan digital tingkat basic,” ujar Johnny.
Sementara itu untuk tingkatan menengah, Kemkominfo diketahui telah melaksanakan Program Digital Talent Scholarship (DTSP). Menurut Johnny, realisasi target peserta pada program ini telah berjumlah 131.204 orang peserta di tahun 2021.
Dengan target sekitar 600 ribu, program ini akan melatih talenta-talenta digital setiap tahunnya untuk mencapai target ketersediaan 9 juta talenta digital di 15 tahun ke depan.
“Kominfo mengambil inisiatif sudah beberapa tahun terakhir ini, tahun 2021 cukup agresif dengan menyiapkan 100 ribu pelatihan bagi para milenial Indonesia tamatan SLTA dan sarjana. Tahun depan, saya harapkan program ini melatih sekitar 200 ribu peserta dan ini juga kerja sama dengan lebih dari 100 perguruan tinggi di Indonesia dan perusahaan global,” katanya.
Lebih lanjut, para peserta program DTSP diketahui telah mengikuti beragam program pelatihan yang berkaitan dengan artificial intelligence, cloud computing, virtual reality, internet of things, augmented reality, dan coding untuk mempersiapkan tenaga-tenaga atau keahlian digital tingkat menengah.
“Program ini bekerjasama dengan banyak global technology company, baik dari Amerika, Eropa maupun Asia. Mulai dari Cisco, Apple, Microsoft, Huawei, Samsung, ZTE dan lain sebagainya mengambil bagian di dalam ini untuk ketersediaan tenaga-tenaga digital atau keahlian digital di tingkat menengah,” ujar Johnny.