Jakarta, FORTUNE - Pemerintah terus berupaya mendorong investasi terintegrasi untuk pengembangan hulu hingga industri hilir dari komoditas mineral dan logam.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan program hilirisasi komoditas mineral dan logam tidak cukup hanya sampai pengolahan barang setengah jadi. Dia mencontohkan bahwa pemerintah tengah mendorong pengembangan industri baterai kendaraan listrik untuk menyerap hasil olahan nikel.
"Kalau kita bicara hilirisasi, kita inginkan hilirisasi yang sampai 70 persen dan 80 persen nilai tambahnya,” ujarnya saat memberikan Kuliah Umum di kantor Media Indonesia, Jumat (3/2).
Bahlil pun mendorong peningkatan hilirisasi pada sektor tembaga. Menurutnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) tengah membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur, dengan investasi US$3 miliar.
“Jadi, total produksi (PTFI) seluruhnya akan diolah di Indonesia, tapi baru sampai di tingkat tembaga dan emas,” katanya.