Jakarta, FORTUNE - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, mengatakan sumber energi baru terbarukan (EBT) Indonesia berpotensi habis pada 2035 jika seluruh pembangkit EBT menjadi beban dasar atau base load. Dia berpandangan Indonesia perlu mencari sumber-sumber energi baru yang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat.
"Kita bisa manfaatkan nuklir," ujarnya dalam Pembukaan EBTKE ConEx 2023, Rabu (12/7).
Namun, dia berpendapat kondisi bahan baku pembangkit nuklir yang sumbernya diperkirakan bakal jadi rebutan harus juga dipertimbangkan. Karena itu, alternatif lain untuk penyediaan energi bersih, meski bersumber dari bahan bakar fosil, mesti dipikirkan. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi carbon capture and storage atau carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS).
Dengan teknologi tersebut, pembangkit yang menggunakan bahan bakar fosil tetap dapat berstatus ramah lingkungan karena menangkap emisi karbon yang dilepas dan menyuntikkannya kembali ke dalam ruang penyimpanan yang terdapat di dalam tanah.
"Barangkali kita bisa memanfaatkan reservoir untuk bisa menyimpan karbon. Ini yang harus kita amankan. Siapa tahu, teknologi itu kompetitif dan potensi ini masih bisa terbuka lagi," katanya.