Jakarta, FORTUNE – Militer Gabon menyatakan kudeta pada Presiden Ali Bongo yang merupakan bagian dari dinasti penguasa. Ali Bongo belum lama ini memenangkan pemilihan Presiden untuk ketiga kalinya di salah satu negara penghasil minyak terbesar di Afrika tersebut.
Namun, militer Gabon membatalkan hasil pemilu, menutup perbatasan ditutup, hingga membubarkan lembaga negara. Dalam beberapa jam, jabatan pemimpin di masa transisi pun jatuh ke tangan Jenderal Brice Oligui Nguema, mantan kepala pengawal presiden, dilansir dari pemberitaan Reuters,
Sesaat sebelum pengumuman kudeta, otoritas pemilu menyatakan Bongo sebagai pemenang dengan perolehan 64,27 persen suara, mengalahkan penantang utamanya, Albert Ondo Ossa dengan perolehan 30,77 persen suara.
Namun, para pejabat Gabon yang menamakan diri mereka ‘The Committee of Transition and the Restoration of Institutions’ menyebut bahwa pemilu yang baru dilakukan itu tidak kredibel. “Negara ini sedang menghadapai krisis kelembagaan, politik, ekonomi, dan sosial yang cukup parah,” katanya seperti ditulis oleh Reuters, Kamis (31/8),
Ratusan orang merayakan intervensi militer di jalan-jalan ibu kota Gabon, Libreville. Sementara PBB, Uni Afrika, dan Prancis, mantan penguasa kolonial Gabon yang menempatkan pasukan di sana, mengutuk kudeta tersebut.