Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai pembangunan MRT Jalur Timur-Barat. Hal ini setelah Kemenhub menyerahkan dokumen Basic Engineering Design (BED) fase I.
Pada Fase 1 Tahap 1 ini, pembangunan MRT koridor Timur-Barat akan menghubungkan Tomang dengan Medan Satria.
Jika keseluruhan koridor telah tersambung, maka koridor ini akan membentang sepanjang 90 kilomter dari Balaraja di Tangerang hingga Cikarang, serta melintasi tiga provinsi, dua kabupaten, dan tiga kota.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan proyek MRT Jalur Timur-Barat merupakan proyek strategis nasional (PSN).
"Saya titipkan proyek ini kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian selaku pembina sektor perkeretaapian untuk mengkoordinasikan dengan stakeholder terkait, termasuk Pemprov DKI Jakarta," kata Budi dalam pernyatannya, Senin (7/8).
MRT Jalur Timur-Barat merupakan inisiatif bersama antara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Budi Karya mengatakan setelah dokumen BED diserahkan, Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat segera menunjuk institusi di bawah kendali dan kewenangannya untuk membangun proyek. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar pembangunan dapat segera dilakukan.
“Diharapkan groundbreaking dapat dilakukan pada bulan Agustus 2024,” kata Budi.