Jakarta, FORTUNE - Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2022 tercatat surplus sebesar US$3,38 miliar secara bulanan (month to month/mtm). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus berasal dari nilai ekspor sebesar US$22,03 miliar dan impor sebesar US$17,23 miliar.
"Tren surplus ini terjadi 22 bulan terakhir secara beruntun, harapan kami semua semoga tren surplus terjaga di masa selanjutnya, sehingga pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih cepat," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Selasa (15/3).
Margo menjelaskan nilai ekspor Indonesia naik 6,73 mt. dan 34,14 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara ekspor Indonesia sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) mencapai US$39,64 miliar atau naik 29 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar US$30,55 miliar.
Lebih terperinci, kinerja ekspor ditopang sektor minyak dan gas (migas) yang mencapai US$990 juta atau 10,39 persen dibandingkan pada bulan sebelumnya US$900 juta. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$19,47 miliar atau naik 6,55 persen dari Januari 2022 sebesar US$18,27 miliar.