Setelah penantian selama 35 tahun, kunjungan paus ke Indonesia berikutnya dilakukan oleh Paus Fransiskus. Kunjungan ini adalah yang ketiga dari pendahulunya.
Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936, ia besar di Buenos Aires, Argentina. Setelah lulus sebagai teknisi kimia, ia memutuskan untuk hidup di jalur imamat.
Pada tanggal 13 Desember 1969, ia resmi ditahbiskan menjadi seorang imam. Ia juga sempat menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada 2001.
Ia pun terpilih menjadi paus pada 13 Maret 2013. Selama masa kepemimpinannya sebagai paus, ia dikenal dengan gaya hidup sederhana dan aktif dalam menyuarakan perdamaian dan berkomitmen untuk reformasi gereja lebih inklusif.
Paus Fransiskus akan berada di Jakarta selama kurang lebih tiga hari. Dalam kunjungannya, ia melakukan pertemuan diplomatik dengan Presiden Joko Widodo dan pertemuan antar umat beragama di Masjid Istiqlal.
Paus juga dijadwalkan akan memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno pada 5 September 2024. Setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanan apostoliknya di beberapa negara Asia Pasifik lainnya.
Pada pidato yang disampaikannya di Istana Negara, Paus Fransiskus menyoroti kekayaan alam, keragaman budaya, dan toleransi masyarakat Indonesia. Ia juga berpesan untuk memperkuat kerukunan dan memajukan perdamaian.
Di kedatangannya di Gereja Katedral Jakarta, paus juga menyerukan seluruh umat Katolik di Indonesia untuk merangkul orang-orang lemah, marginal, dan miskin.
Demikian beberapa Paus yang pernah mengunjungi Indonesia dan terbaru ada Paus Fransiskus dalam perjalanan apostolik dari tanggal 3–6 September 2024.