Jakarta, FORTUNE – Langkah pemerintah betransisi dari penggunaan energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT) dinilai tepat dan mampu menyelamatkan Indonesia di masa krisis energi global.
Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan penggunaan EBT jelas akan mengurangi kebergantungan Indonesia pada energi fosil, termasuk pada impor. “Indonesia mempunyai sumber daya alam yang seharusnya bisa menopang energi bersih secara keseluruhan,” katanya saat berbincang dengan Fortune Indonesia, Senin (13/6).
Menurutnya, Indonesia merupakan net importir, yang mana kebutuhan energi fosil masih melebihi jumlah yang bisa diproduksi. “Konsumsi kita sebesar 1,2 juta Barrel of Oil Per Day (BOPD), sedangkan produksinya hanya 600 ribuan BOPD. Jadi, (kita) sangat tergantung akan impor,” ucap Mamit.
Padahal, melihat situasi global saat ini,perang Rusia-Ukraina membuat pasokan minyak dunia jadi terbatas, sehingga harga terus melambung tinggi dan menyebabkan krisis energi. Harga energi saat ini pun sudah mencapai titik tertinggi yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi di negara-negara maju.