Jakarta, FORTUNE – Penerapan ekonomi sirkular dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dinilai perlu memperhatikan infrastruktur dan manajemen keberlanjutan rantai pasok industri.
Ketua Komite Komunikasi, Media, dan Penghargaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Lucia Karina, mengatakan bahwa potensi sumber daya energi baru dan terbarukan yang berlimpah di Kalimantan Timur seharusnya dapat dimanfaatkan dalam rantai pasok.
“Misalnya baja-baja bekas konstruksi, begitu juga tekstil, ada tukang tadahnya. Nilai eknominya luar biasa kalau kita lihat yang dilakukan India dan Cina mereka lakukan itu,” ujarnya dalam diskusi FMB9 ‘Menyongsong Ibu Kota Negara Sirkular’, Kamis (28/7).
Pemerintah, menurut Lucia, harus memberi kemudahan dalam bentuk fiskal agar industri mau menciptakan ekosistem bisnisnya, membangun rantai pasok.