Jakarta, FORTUNE – Pemerintah belum menarik lebih dari 1.500 pramuka Indonesia yang sedanf menghadiri Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan di tengah kondisi gelombang panas.
“So far belum ada rencana apa-apa. Mudah-mudahan kondisi membaik, dalam arti cuaca menjadi tidak makin panas. Tetapi yang patut kita syukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di Istana Merdeka, Minggu (6/8).
Menurutnya, kontingen Indonesia yang bergabung di acara yang berlangsung 1-12 Agustus 2023 tersebut dalam kondisi baik dan selalu dalam pantauan Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul. "Memang tantangannya berat sekali terutama dari sisi cuaca karena memang panas sekali dan dari waktu ke waktu saya terus pantau mereka melalui kedutaan kita di Seoul,” ujarnya.
Jambore Pramuka Dunia ke-25 sedianya dihadiri oleh sekitar 43 ribu orang Pramuka dari 158 negara. Namun, perhelatan ini tak bejalan mulus, karena cuaca panas ekstrem yang melanda hingga 38 derajat Celsius, sejak pertama kali dibuka. Hal ini membuat sekitar 400 peserta terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena berbagai gejala ringan, sakit kepala hingga kelelahan.
The Guardian (3/8), menuliskan bahwa kondisi cuaca panas diperparah oleh fasilitas perkemahan yang tidak memadai, mulai dari sanitasi buruk, area tergenang banjir, makanan terbatas, hingga toilet kotor.