Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan segera mencari investor baru kilang Tuban, Jawa Timur. Hingga kini, Proyek Strategis Nasional (PSN) Grass Root Refinery (GRR) senilai US$12 miliar (sekitar Rp168 triliun) tersebut masih mandek lantaran Rosneft Oil Company, investor asal Rusia, menghadapi masalah geopolitik.
"Grass root refinery Tuban ini yang investornya diminta untuk dicarikan dan diberikan tingkat waktu, karena dari Rusia menghadapi blokade dan persoalan ekonomi dan geopolitik sehingga sulit melanjutkan dicarikan partner lain," tuturnya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Kamis (10/6).
Meski demikian, Airlangga menuturkan bahwa pemerintah tidak mengeluarkan proyek tersebut dari PSN. Kilang GRR Tuban akan menjadi satu dari 42 proyek yang diklasifikasikan selesai setelah 2024—di luar kepemimpinan baru—dengan total nilai investasi mencapai Rp1.423 triliun.
"Karena Rusia kan kena masalah geopolitik dan kesulitan untuk investasi dan tentunya minta kepada BUMN dan menteri ESDM untuk memastikan refinery nya diperlukan tetapi investor bisa dicarikan yang lain. PSN-nya masih in karena project-nya masih in cuma partnernya yang perlu dicari," tegasnya.