Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah berencana membentuk konsorsium untuk mengambilalih 35 persen saham Shell Upstream Overseas Services di Blok Masela. Pembentukan konsorsium tersebut nantinya akan melibatkan Indonesia Investment Authority (INA), PT Pertamina (Persero) dan beberapa perusahaan lain.
"Kemarin kami baru selesai rapat dengan Pak Presiden dengan Pak Menteri BUMN, nanti ada blending antara INA kemudian Pertamina dan mungkin ada beberapa perusahaan lain yang dijajaki Menteri BUMN untuk mengambil alih saham 35 persen tersebut," ujarnya di Komisi VI DPR, Kamis (8/9).
Rencana pembentukan konsorsium itu juga sejalan dengan instruksi Presiden untuk mempercepat proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela, Maluku, dengan kehadiran mitra baru bagi Inpex Corporation selaku operator.
Pasalnya, sejak Shell mengumumkan akan keluar dari lapangan gas yang terletak di perairan Arafuru, Maluku, tersebut, proyek Lapangan Abadi tersebut mangkrak karena belum adanya pengganti Shell. Inpex, yang berinduk di Jepang, memeliki saham di Masela sebesar 65 persen.
"Presiden sudah memberikan arahan baik ke saya maupun Menteri BUMN bahwa program gas di Maluku menjadi salah satu prioritas bapak Presiden, dan Inpex sebagai pemilik saham mayoritas tetap harus diminta untuk cepat melakukan ini, problemnya Shell keluar," jelasnya.