Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
antarafoto-raker-bahas-penyusunan-ruu-komoditas-strategis-1764647132.jpg
Menteri Perdagangan Budi Santoso memberikan paparan saat rapat kerja dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Intinya sih...

  • Kadin Indonesia didorong untuk siap garap pasar Uni Eropa.

  • Pelaku usaha diminta menyiapkan produk yang memenuhi standar UE.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Pemerintah mendorong Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersiap menggarap pasar Uni Eropa (UE) setelah perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dinyatakan tuntas secara substansial. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengatakan dunia usaha harus memanfaatkan momentum penyelesaian CEPA demi meningkatkan daya saing dan memperluas ekspor Indonesia ke Uni Eropa (UE).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara “Diskusi Bersama Menteri Perdagangan” pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia, Senin (1/12), di Jakarta, yang dimoderatori Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan Ekspor Kadin, Juan Permata Adoe.

Budi menekankan besarnya peluang yang ditawarkan UE, terutama setelah hambatan perdagangan dipangkas melalui CEPA.

“Tugas kita adalah mengisi pasar UE yang besar. Intinya, kita harus siap bersaing dan kami mengajak anggota Kadin yang sudah siap mengisi pasar di UE untuk berpartisipasi,” kata dia dikutip dari keterangan resmi, Selasa (2/12).

Penandatanganan naskah perjanjian IEU-CEPA ditargetkan berlangsung pada awal 2026. Para pelaku usaha, terutama yang berada dalam naungan Kadin, diminta menyiapkan produk yang memenuhi standar UE agar bisa segera memanfaatkan implementasi perjanjian tersebut.

Budi menawarkan mekanisme presentasi produk dan kurasi (pitching) antara pelaku usaha Kadin dan para perwakilan perdagangan (perwadag) Indonesia yang bertugas di Eropa.

Pitching dapat dilakukan secara virtual, sehingga pengusaha bisa mendapatkan masukan langsung terkait kesiapan produk serta peluang pembeli di 27 negara UE.

“Kadin dapat mengidentifikasi teman-teman yang ingin ekspor ke Uni Eropa, lalu silakan datang dan presentasi ke kami,” ujarnya.

Pitching dengan perwadag merupakan bagian dari program utama Kemendag, yaitu UMKM BISA Ekspor, yang selama ini mempertemukan pelaku UMKM siap ekspor dengan 47 perwadag Indonesia di 33 negara akreditasi.

Skema ini akan dioptimalkan demi mendorong penetrasi produk Indonesia ke pasar UE, terutama dengan dukungan pelaku usaha besar di lingkungan Kadin.

Kemendag saat ini memiliki sedikitnya 10 perwadag di tujuh negara Uni Eropa yang siap membantu perusahaan Indonesia—baik UMKM maupun korporasi besar—memasuki pasar kawasan tersebut.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan komitmen Kadin memanfaatkan berbagai perjanjian perdagangan, termasuk CEPA dan FTA, sebagai jalan memperluas ekspor dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Kami di Kadin all out. Kami fokus di Rapimnas ini untuk membuka lapangan pekerjaan, dan itu bisa tercipta melalui perdagangan dan investasi,” kata Anindya.

 

Editorial Team