Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah membangun 128 proyek strategis nasional sejak 2016. Dari seluruh proyek tersebut, biaya investasi yang digelontorkan mencapai Rp716,4 triliun.
"Sejak 2016 di mana kita mulai mencanangkan untuk membangun Indonesia yang kita semua mengidentifikasikan masalahnya yaitu infrastruktur. Di mana Indonesia dari sisi rangking termasuk negara emerging yang memiliki gap infrastruktur yang sangat serius," ujarnya dalam penyelesaian Transaksi Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang antara INA dan Waskita Toll Road, Selasa (6/9).
Meski demikian, katanya, dana Rp716 triliun tersebut bukan digunakan untuk membangun seluruh PSN melainkan hanya pembebasan lahan.
Di luar itu, selama ini pemerintah telah merilis sejumlah model pembiayaan mulai dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), project preparation fund, garansi, hingga developability payment fund untuk bisa menjembatani kemampuan mengundang pembiayaan di luar APBN dan bisa mengurangi leverage BUMN.
Karena itu, kata dia, strategi pembiayaan investasi PSN adalah hal penting dalam sebuah pembangunan infrastruktur. Sebab, anggaran yang digelontorkan pemerintah melalui APBN hingga BUMN dengan mengandalkan pinjaman tak cukup.
"Upaya itu semuanya masih sangat mengandalkan pada liability atau borrowing financing. Karena itu waktu kita harus masuk pada cara terbaru yang lebih menantang bagaimana kita menarik non-borowing financing, diciptakanlah Indonesia Investment Authority (INA). Jadi memang INA menjadi salah satu mesin yang dibuat pemerintah sesudah evolusi (pendanaan) cukup panjang," jelasnya.
Pembentukan INA sendiri, kata Sri Mulyani, mulai dari landasan legislasi, pembangunan institusi, penciptaan governance yang baik, merekrut dewan pengawas dan direktur yang profesional, hingga merekrut jajaran staff yang profesional, punya integritas dan kompeten adalah sebuah batu lompatan bagi pemerintah.
Karena itu, ia membutuhkan pembuktian apakah strategi pendanaan melalui INA tersebut dapat berhasil ke depannya. Pembuktian itu adalah terselesaikannya ruas tol Kanci-Pejagan dan Penjagaan Pemalang dari Waskita Karya kepada INA.
"Dan hari ini adalah milestone bagi kita untuk menguji apakah INA yang sudah dibentuk bahkan oleh Presiden sendiri, yang memberikan perhatian luar biasa, akan bisa menghasilkan sebuah transaksi yang merepresentasikan, mencerminkan keinginan kita untuk diversify our infrastructure financing," terangnya.