Jakarta, FORTUNE - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan pemerintah akan menyalurkan subsidi harga untuk 200 ribu ton kedelai untuk menekan harga kedelai di tingkat perajin tempe dan tahu.
"Untuk kedelai, kami sudah koordinasi dengan importir untuk pastikan kedelai dan harganya sudah Rp12 ribu di perajin dan subsidi harga melalui Bulog sebanyak 200 ribu ton per bulan dengan selisih harga Rp1.000 per kilogram," kata Oke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI disiarkan secara virtual, Rabu (30/3).
Anggaran subsidi selisih harga kedelai akan diambil dari dana Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP). Program ini akan dijalankan selama empat bulan. “Setiap bulannya akan dilakukan evaluasi,” kata Oke.
Ia pun mengaku pihaknya telah menyiapkan subsidi tersebut dan akan segera disalurkan. Dengan begitu, ia berharap kebijakan tersebut dapat menyelamatkan 150 ribu pelaku usaha tempe tahu.
Data Prognosa Neraca Komoditas Pangan Strategis Kementerian Pertanian produksi kedelai dalam negeri hanya mampu menutupi tak sampai 10 persen dari total kebutuhan nasional pada 2022. Dalam data tersebut, pemerintah memproyeksikan produksi kedelai dalam negeri hanya 200.315 ton. Sementara itu, kebutuhan kedelai dalam negeri diperkirakan mencapai 2.983.511 ton tahun ini.