Jakarta, FORTUNE - Sektor pertanian, yang punya peran penting dalam ketahanan pangan, tahun lalu mampu tumbuh positif pada level 1,84 persen. Per Februari 2022, nilai tukar petani (NTP) mengalami kenaikan tinggi yakni 108,83, meningkat 0,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah terus melakukan penyederhanaan perizinan, pembentukan Badan Pangan Nasional, pembentukan Holding BUMN Pangan (ID FOOD), dan sinergi BUMN untuk mendistribusikan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit, menguatkan kerja sama antar daerah dalam pemenuhan pangan, memperkuat cadangan pangan pemerintah, serta memfasilitasi pembiayaan sektor pangan melalui kredit usaha rakyat, lembaga pengelola dana bergulir, dan lainnya.
“Berbagai kebijakan dan program ketahanan pangan terus didorong pemerintah, sehingga sektor pertanian diharapkan bisa tumbuh antara 3,6 persen – 4 persen di tahun 2022,” kata Airlangga dalam keterangan resminya, Rabu (16/3).
Dorongan itu melalui korporasi petani dan nelayan, program food estate, klaster pertanian, dan urban farming. “Tentunya, yang penting juga mendorong supply chain dan sistem distribusi pangan. Untuk aspek konsumsi, dilakukan juga kebijakan seperti diversifikasi pangan untuk mengurangi food lost atau food waste,” ujarnya.