Jakarta, FORTUNE – Kementerian Kesehatan mengantisipasi keterisian rumah sakit di tengah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, puncak penyebaran Omicron pada akhir Februari.
Menurut Budi, data yang diperoleh dari beberapa negara menunjukkan, tingkat bahaya Omicron memang tak setinggi varian Delta, namun penularannya bisa 2-3 kali lebih cepat daripada varian sebelumnya.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat mempersiapkan diri bila dalam beberapa waktu ke depan terjadi lonjakan kasus Omicron. “Indonesia pasti akan mengalami ini. Kalau kita dulu puncaknya pernah 57.000 kasus per hari, kita mesti siap-siap dan waspada,” kata Budi, Senin (31/1).
Melihat perkembangan yang terjadi, pemerintah yang sebelumnya fokus menekan laju penularan, kini mengubah strategi untuk menekan rawat inap RS dan tingkat kematian.
Di wilayah dengan sebaran virus Covid-19 tertinggi, DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) perawatan pasien Covid-19 telah mencapai 56 persen. Demikian halnya dengan BOR untuk intensive care unit (ICU) yang sudah mecnapai 19 persen. Dengan perkembangan saat ini, masyarakat diminta waspada.