Jakarta, FORTUNE – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono akan segera melakukan uji coba pengaturan jam masuk kantor, untuk mengurai kemacetan di Jakarta yang semakin parah.
Menurutnya, para pekerja akan dibagi dua sesi jam masuk kantor, yakni pukul 08.00 dan 10.00. Hal ini dilakukan, guna menhindari warga dari sejumlah kota satelit–seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, hingga Depok–mengarah bersamaan menuju ke Jakarta. "Saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak Dirlantas, kalau jam 6 (pagi) itu seperti air bah,” katanya dalam acara Focus Group Discussion Penanganan Kemacetan di Provinsi DKI Jakarta, Kamis (6/7).
Heru belum menyebutkan kapan pastinya uji coba pembagian jam kerja akan mulai diberlakukan, namun masukan dari asosiasi, pemilik gedung-gedung pengelola, maupun kementerian, dapat menjadi bahan pertimbangan ke depan, demi mengurai kemacetan. “Kalau tidak mengganggu kenyamanan dalam bekerja ya kita teruskan dan kita akan laporkan kepada Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Oleh sebab itu, Heru berharap semua pihak bisa semakin intens membahas permasalahan ini. Ide dan masukan juga evaluasi kebijakan yang ada akan dibahas bersama. Kemudian, hasil kesepakatan, diskusi, maupun evaluasi, akan dibawa ke Dewan Transportasi DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti.
Tomtom Traffic Index menempatkan Jakarta pada urutan ke-29 dari 390 kota di 56 negara di dunia sebagai kota paling macet. Rerata waktu tempuh per jarak 10 kilometer di Jakarta mencapai 22 menit 40 detik. Sayangnya, jumlah ini meningkat 2 menit 50 detik dari waktu tempuh rata-rata tahun sebelumnya.
Pada pagi hari, Tomtom mencatat, waktu tempuh di Jakarta bertambah 11 menit untuk setiap 10 km perjalanan, sementara pada malam hari–pulang kantor–waktu tempuh bertambah lebih lama sampai 18 menit per 10 km perjalanan.