Penasihat FDA Dukung Suntikan Booster Vaksin Moderna Bagi Lansia

Jakarta, FORTUNE - Panel utama Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) pada Kamis (14/10) memberikan suara bulat untuk merekomendasikan dosis booster vaksin Covid-19 Moderna bagi untuk orang berusia 65 tahun atau lebih, dan mereka yang berisiko tinggi penyakit parah serta mudah terpapar di tempat kerja.
Seperti dilansir dari Reuters, Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi (VRBPAC) FDA telah menyatakan suara penuh 19-0 untuk mendukung vaksin Moderna sebagai booster.
"Datanya sendiri tidak kuat, tetapi pasti menuju ke arah yang mendukung pemungutan suara ini," kata Dr. Patrick Moore dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh.
Jika FDA menyetujui wacana booster Moderna, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan membuat rekomendasi khusus tentang siapa yang harus mendapatkan suntikan.
Pada selasa lalu, Staf FDA mengatakan data untuk vaksin Moderna menunjukkan bahwa booster memang meningkatkan antibodi pelindung.
Tetapi mereka juga mengatakan perbedaan tingkat antibodi sebelum dan sesudah suntikan tidak cukup lebar dengan satu ukuran keberhasilan yang ditentukan oleh FDA, terutama pada mereka yang tingkat antibodinya tetap tinggi.
Diberikan satu dosis
Adapun dosis, vaksinasi Moderna awal terdiri dari dua suntikan 100 mikrogram. Tetapi Moderna mengatakan satu suntikan 50 mikrogram seharusnya cukup untuk booster. Setengah dari kekuatan dosis regulernya tetapi masih lebih tinggi dari suntikan Pfizer/BioNTech menggunakan teknologi serupa pada 30 mikrogram.
Booster akan diberikan kepada orang-orang setidaknya enam bulan setelah inokulasi dua suntikan awal.
Pejabat kesehatan AS berada di bawah tekanan untuk mengesahkan dosis booster vaksin Covid-19 setelah Gedung Putih mengumumkan pada Agustus bahwa pihaknya merencanakan kampanye booster yang lebih luas, sambil menunggu persetujuan dari FDA dan CDC.
Kedua agensi telah menyetujui booster Pfizer/BioNTech sebagai vaksin booster untuk orang dewasa berisiko tinggi tertentu bulan lalu. Sejak itu, hampir 9 juta orang telah menerima suntikan ketiga.