Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
pokemon-tcg-academia-bxc.jpg
Ilustrasi kartu Pokemon (Foto Dimas Ramadhan/Duniaku.com)

Intinya sih...

  • Pencuri membobol toko dan mencuri koleksi kartu Pokémon langka senilai Rp1,8 miliar.

  • Pelaku tampak tahu persis barang paling berharga yang harus diambil.

  • Para pemilik toko optimistis kartu-kartu yang dicuri dapat dilacak melalui nomor seri unik yang terdaftar pada setiap kartu koleksi.

Jakarta, FORTUNE - Seorang pencuri terekam kamera pengawas saat membobol sebuah toko di Massachusetts, Amerika Serikat, dan berhasil membawa kabur koleksi kartu Pokémon langka senilai lebih dari US$113.000 (sekitar Rp1,8 miliar), menurut laporan NBC News. Aksi yang berlangsung kilat pada Selasa (8/7) dini hari tersebut diduga telah direncanakan dengan matang, karena pelaku tampak tahu persis barang paling berharga yang harus diambil.

Peristiwa ini terjadi di 1st Edition Collectibles di New Bedford sekitar pukul 02:30 waktu setempat. Menurut salah satu pemilik, Felipe Andre, pelaku masuk dengan cara menghancurkan jendela di lobi belakang gedung sebelum memecahkan jendela pintu toko mereka, seperti yang dilaporkan oleh The Guardian. Laporan dari CBS News menambahkan seluruh aksi pencurian di dalam toko hanya berlangsung sekitar 30 detik.

"Saya sangat kecewa ini harus terjadi," kata Felipe Andre kepada CBS News. "Saya tidak pernah membayangkan toko ini akan mengalami kejadian seperti ini."

Di antara barang yang hilang adalah kartu BGS 8.5 Skyridge Crystal Charizard dan BGS 7.5 1st Edition Shadowless Blastoise, demikian dilansir dari The Guardian. Selain itu, CBS News secara spesifik menyebutkan sebuah kotak Pokémon Neo Revelation yang ditaksir bernilai US$30.000 sebagai salah satu barang curian.

Felipe meyakini pencurian ini sangat terarah. Ia menjelaskan toko tersebut tidak pernah memajang harga pada setiap barang koleksinya.

“Dia tahu persis barang yang diincar. Salah satunya bahkan dianggap sebagai 'mahkota' dunia Pokémon, yaitu Charizard set edisi pertama,” ujar Andre, seperti dikutip The Guardian.

Meski menghadapi kerugian besar, para pemilik toko optimistis kartu-kartu yang dicuri dapat dilacak. Menurut laporan The Guardian, setiap kartu koleksi yang telah melalui proses penilaian profesional memiliki nomor seri unik yang terdaftar.

“Jika ada yang melihat nomor sertifikat tersebut, mereka akan tahu persis dari mana asalnya dan siapa pemiliknya,” kata Andre.

Sean Vieira, salah satu pemilik toko lainnya, menambahkan kepada NBC News bahwa kotak vintage yang dicuri memiliki ciri khas.

“Ada ketidaksempurnaan pada kotak yang bisa kami gunakan untuk mengidentifikasi unit yang spesifik. Jumlahnya tidak banyak di luar sana,” katanya.

Hingga Jumat (12/7) pagi, Kepolisian New Bedford menyatakan belum ada penangkapan yang dilakukan dan investigasi masih terus berjalan.

Editorial Team