Jakarta, FORTUNE – Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengatakan bahwa teknologi co-firing yang diterapkan oleh PLN di sejumlah Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) cukup efektif meningkatkan ekonomi masyarakat, selain mengurangi emisi karbon.
Menurutnya, energi listrik yang dihasilkan bernilai cukup murah untuk masyarakat. Selain itu penggunaan biomassa oleh PLN melibatkan masyarakat dalam proyek energi ramah lingkungan. “Kini substitusi batu bara dengan biomassa tak hanya mampu mengurangi emisi karbon, namun juga menggerakkan ekonomi kerakyatan,” ujarnya dalam keterangannya kepada media, Rabu (24/1).
Menurutnya, ekosistem biomassa yang jadi materi utama bagi program co-firing di PLTU, bisa terus dikembangkan dengan menggandeng berbagai komunitas lokal, koperasi, UMKM, hingga pemerintah daerah setempat.
Pada 2023, PLN berhasil menyerap 1 juta ton biomassa untuk 43 PLTU di Indonesia, meningkat 71 persen dibandingkan tahun 2022.