Jakarta, FORTUNE – Transisi energi fosil menuju energi baru terbarukan (EBT) dapat mendorong geliat perekonomian masyarakat. Pengamat energi sekaligus Direktur Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengatakan, transisi energi bisa memberikan dampak turunan termasuk penciptaan lapangan kerja.
“Transisi energi bisa menciptakan kesempatan membangun industri baru dan rantai pasok baru, serta peluang tenaga kerja hijau dari proyek-proyek energi terbarukan. Paling tidak untuk setiap 1 GW PLTS atap yang terpasang, dapat menyerap 20 ribu tenaga kerja,” ujar Fabby kepada Fortune Indonesia, Selasa (5/4).
Oleh karena itu, Indonesia tidak perlu ragu untuk melangkah dalam transisi energi. Hal ini didukung oleh pemerintah yang semakin gencar mendorong terwujudnya berbagai ekosistem berenergi ramah lingkungan, mulai pemanfaatan PLTS Atap hingga penggunaan kendaraan listrik.