Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan sektor industri manufaktur berperan vital dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini mendorong pemerintah untuk berupaya memperkuat kinerja industri khususnya, sehingga Indonesia bisa keluar dari jebakan perangkap kelas menengah (middle income trap).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi industri manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 adalah 18,57 persen. Kontribusinya harus ditingkatkan di atas 25 persen agar Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju.
“Tentu ke depan kita harus terus mendorong agar pertumbuhan ekonomi bisa dipacu lebih tinggi.Karena ini adalah satu-satunya cara agar kita bisa keluar dari jebakan negara kelas menengah,” kata Airlangga dalam acara Green Economy Forum 2023 yang disiarkan secara virtual, Rabu (7/6).
Dia mengatakan kondisi perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah gejolak perekonomian global. Pada kuartal I-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,03 persen secara tahunan, dengan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp5.071,7 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) Rp2.961,2 triliun.
“Indonesia di tahun 2023 masih bisa tumbuh di 5 persen,” kata Airlangga.