Jakarta, FORTUNE - PT Nestlé Indonesia buka suara mengenai keputusan perusahaan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan pabriknya di Kejayan, Jawa Timur. Kasus tersebut sebelumnya jadi sorotan setelah aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel meruak di media sosial.
Dalam keterangan resminya, Nestlé menjelaskan bahwa PHK dilakukan sebagai bentuk penyesuaian bisnis agar menjadi lebih tangkas dan efisien. Dengan begitu, manajemen berharap bisa meraih peluang bertumbuh dalam jangka waktu panjang ke depannya.
Manajemen Nestle juga menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir perusahaan telah menghadapi berbagai tantangan signifikan di pasar, "yang berdampak pada volume produksi pabrik kami di berbagai kategori produk."
"Untuk menghadapi dinamika tersebut, kami telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan dan tuntutan pasar, serta mendesain kembali organisasi kami untuk menjawab perubahan dengan lebih efektif sembari tetap berpegang pada komitmen kami untuk menjaga kelangsungan bisnis dan keberlanjutan operasional," jelas manajemen dikutip Kamis (16/11).