Jakarta, FORTUNE - Realisasi bantuan langsung tunai (BLT) kenaikan harga BBM baru mencapai Rp6,2 triliun per September 2022. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jumlah tersebut diberikan kepada 20,62 juta kelompok penerima manfaat (KPM) sebesar Rp150 ribu selama dua bulan--dari total empat bulan yang disalurkan dalam dua tahap.
"Untuk separuhnya lagi akan dibayarkan pada bulan November atau Desember nanti," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (27/9).
Selain BLT BBM, ada pula bantuan subsidi upah (BSU) yang baru terealisasi Rp2,62 triliun atau 27,29 persen dari total alokasi yang sebesar Rp9,6 triliun. Bantuan tersebut digelontorkan kepada 4,4 juta pekerja bergaji maksimal Rp3,5 juta per bulan.
Besar bantuannya adalah Rp600 ribu dan disalurkan secara sekaligus atau satu kali. "Total sasaran ada 16 juta pekerja atau buruh," jelas mantan Direktur Pelaksana bank Dunia tersebut.
Selanjutnya, 523 pemerintah daerah (pemda) telah mengeluarkan dana Rp3,4 triliun untuk meredam dampak inflasi usai harga BBM naik. Perinciannya, dana Rp1,7 triliun untuk bantuan sosial, penciptaan lapangan kerja Rp600 miliar, transportasi Rp300 miliar, dan perlindungan sosial lain Rp800 miliar.
"Angka ini lebih tinggi dari angka yang tadinya kami identifikasi 2 persen dari dana transfer umum (DTU). Ini berarti daerah-daerah sudah cukup baik dan responsif berupaya meringankan beban masyarakat," katanya.