Jakarta, FORTUNE - Ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, pada Minggu (24/12) menewaskan 18 pekerja di fasilitas tersebut.
Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, pada Selasa (26/12) mengatakan korban terdiri dari 11 warga Indonesia dan 8 pekerja asing asal Cina. Di luar itu, berdasarkan data PT Kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang menaungi operasi ITSS, 39 orang mengalami luka-luka.
Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar, mengatakan perusahaannya siap melakukan perbaikan menyusul kecelakaan fatal tersebut. Sementara itu, investigasi pada sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi kejadian masih terus berlangsung.
"Perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang, dan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku. Kami siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya dalam keterangan video yang dikutip Rabu (27/12).
Emilia mengatakan para korban meninggal juga telah diberangkatkan ke rumah keluarganya masing-masing. Khusus untuk para pekerja asing, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah para korban ke Makassar, sebelum akhirnya diterbangkan ke negeri asalnya.
Masing-masing korban meninggal, sebut Emilia, akan mendapatkan santunan Rp600 juta sebagai bentuk tanggung jawab PT IMIP dan PT ITSS kepada para korban.
"Sedangkan bagi korban non-fatality [korban luka], tali asih akan diberikan sesuai dengan kasusnya masing-masing," ujarnya.