Jakarta, FORTUNE - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengusulkan pembentukan Media Fund. Hal itu merupakan upaya gotong royong untuk memperkuat pers nasional dalam menghadapi gempuran platform digital yang juga menawarkan informasi kepada publik.
“Konteksnya untuk mendukung, misalnya investasi-investasi yang mengonsolidasikan informasi dalam satu platform,” kata dia saat diskusi Editor’s Talk bertajuk Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Revolusi Teknologi Informasi yang dikutip dari kanal YouTube Kamang TV, Rabu (9/2).
Saat ini, kata Arsjad, masyarakat dibanjiri informasi yang berasal dari media sosial dan platform digital lainnya. Terkadang, menurutnya, informasi tersebut tak bisa dipertanggungjawabkan dan terindikasi berita bohong, karena tidak dibuat oleh jurnalis kredibel.
“Karena kalau salah informasi yang keluar bukan dari jurnalisme yang bertanggung jawab tadi akan merugikan dalam konteks bisnis, dan perdagangan keluar untuk ekspor,” ujarnya.
Media Fund ini, menurutnya, memungkinkan suatu platform berkolaborasi untuk memberikan informasi yang akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, Media Fund ini akan menjamin adanya keterbukaan.
Peperangan yang dihadapi industri pers nasional tersebut, menurutnya, melibatkan kekuatan modal besar. “Oleh karenanya, saya menyambut baik, misalnya ada media fund gotong royong untuk menjaga ketahanan jurnalisme di Tanah Air,” katanya.
Dia menambahkan, perlu ada upaya gotong royong semua pemangku kepentingan untuk memperkuat industri pers nasional.
“Gotong royong di sini termasuk pula up skilling para jurnalis, juga pendalaman industri pers dari sisi ekonomi dan bisnisnya,” katanya.