Jakarta, FORTUNE – Belum genap seminggu harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar Rp3,75 juta diterapkan, dampaknya mulai dirasakan pelaku usaha perhotelan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), mengatakan kebijakan baru tersebut mulai mempengaruhi minat dan tingkat kunjungan wisatawan.
Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran, mengatakan bahwa banyak wisatawan yang membatalkan niatnya untuk berkunjung ke Labuan Bajo, TNK, dan wilayah sekitarnya, padahal mereka sudah melakukan reservasi jauh hari sebelumnya.
“Permasalahannya yang pertama, di sana itu terjadi konflik (antara Pemerintah dan para pelaku agen wisata). Kedua, mereka (para pelaku pariwisata) melakukan aksi mogok, dan yang ketiga adanya penutupan tempat wisata,” ujar Maulana saat dihubungi Fortune Indonesia, Rabu (3/8).
Menurut Maulana, timbulnya permasalahan ini juga tak lepas dari penerapan kebijakan yang terkesan dilakukan mendadak. “Tamu-tamu kalau di industri pariwisata itu kan bukan baru pesan kemarin lalu besoknya datang, mereka sudah lama melakukan reservasi,” katanya. “Dampaknya ya akan terjadi permasalahan, banyaknya cancellation, belum lagi complain, dan sebagainya.”