NEWS

Indonesia Tak Akan Impor Beras Tahun Ini

Pemerintah menjamin stok beras Bulog cukup.

Indonesia Tak Akan Impor Beras Tahun IniANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww
05 August 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah memastikan tidak akan melakukan impor beras sepanjang tahun ini. Stok beras di dalam negeri dianggap cukup, meski ada penyaluran bantuan sosial selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.

Dengan demikian, wacana impor yang sempat mengemuka pada awal tahun tampaknya tak akan dieksekusi. “Stok beras sebagaimana dilaporkan Bulog sangat aman. Stok banyak,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, Kamis (1/7/2021)

Ia mengatakan, stok beras Bulog mencapai 1,39 juta ton. Di antaranya, ada 1,37 juta ton cadangan beras pemerintah dan 13.969 ton stok komersial.

Dengan asumsi penyaluran beras untuk stabilisasi harga dan pasokan serta antisipasi bencana alam sebesar 80.000 ton per bulan, stok tersebut diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan selama 17,4 bulan.

Tak hanya data Bulog, sejumlah indikator juga mendukung keputusan pemerintah untuk membatalkan rencana impor beras tahun ini. Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyatakan, proyeksi produksi dan harga beras medium di pasaran cukup stabil.

Tahun ini, musim kemarau basah diprediksi bakal mendorong produksi padi. “Jika mengikuti perkembangan produksi sampai April, produksi naik tinggi,” kata Khudori.

Hal ini diamini pula oleh Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso. “Menurut data BPS surplus kita sampai Mei 3,8 juta ton,” ujarnya.

Survei BPS terhadap di 875 perusahaan penggilingan menunjukkan bahwa rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.537 per kilogram atau turun sebesar 0,93% dibandingkan dengan Mei 2021. Sementara beras kualitas medium di penggilingan turun 0,03% menjadi Rp8.907 per kilogram.

Secara umum, penurunan harga beras di penggilingan diikuti dengan turunnya harga beras di tingkat grosir sebesar 0,01% dan di tingkat eceran turun 0,01%.

Related Topics