Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) mencatat penurunan utang Rp32 triliun sepanjang 2021. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan jumlah utang yang harus dibayarkan perusahaan pun terpangkas menjadi Rp430 triliun, lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya yang sekitar Rp450 triliun di awal tahun lalu.
"Walaupun kondisi COVID-19, kami mengelola utang kami dengan baik sehingga interest bearing debt (rasio utang kena bunga) kami di awal tahun ini turun dari sekitar Rp450 triliun menjadi Rp430-an triliun" ujarnya dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1).
Kendati demikian, Darmawan menyebut Kementerian BUMN selaku pemegang saham tetap meminta perseroan mengurangi belanja modal pada 2022.
Padahal, anak usaha PLN, PT Indonesia Power (IP) tengah mengembangkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) baru dan membutuhkan modal besar.