Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
David Maria Sassoli memberikan keterangan pers Dewan Uni Eropa. Shutterstock/Alexandros Michailidis

Jakarta, FORTUNE - Presiden Parlemen Eropa David Sassoli meninggal pada hari ini, Selasa (11/1) di rumah sakit di Italia di mana dia dirawat sejak 26 Desember. Hal itu diungkap juru bicaranya, Roberto Cuilo, melalui cuitan akun resmi media sosialnya di Twitter.

"Sassoli, 65, meninggal pada pukul 1.15 pagi (0015 GMT)," tulisnya, seperti dikutip Reuters

Kantor Presiden Parlemen Uni Eropa pada Senin (10/1) mengatakan bahwa Sassoli menjalani perawatan akibat penyakit "komplikasi serius" yang berkaitan dengan sistem kekebalan. Dia sebelumnya juga telah dirawat di rumah sakit Strasbourg di Prancis karena pneumonia parah yang disebabkan oleh legionella pada September 2021. Menurut timnya, "Rawat inap (di Italia) ini diperlukan karena komplikasi serius akibat disfungsi sistem kekebalan tubuh."

Secara pribadi, Sassoli memberi tahu para pengikutnya di media sosial bahwa dia menderita kekambuhan saat memulihkan diri di Italia. Dia bekerja dari jarak jauh selama bulan Oktober, secara resmi melanjutkan tugas politiknya pada bulan November. Tapi dia kembali dirawat di rumah sakit pada 26 Desember. "Pneumonia adalah kondisi yang buruk, yang penting adalah untuk menghindari kekambuhan dan pemulihan harus memadai," katanya kepada harian di Italia, Corriere September lalu.

Sassoli, 65 tahun, telah menjadi presiden dari 705 kursi parlemen Eropa sejak 2019. Masa jabatannya akan berakhir pada Januari 2022 dan dia diperkirakan tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan yang kedua. Karena sakit, Sassoli tidak dapat memimpin parlemen yang berbasis di Strasbourg dalam beberapa pekan terakhir dan melewatkan acara tahunan kenegaraan Komisi Eropa pada September 2021.

Ketika terpilih pertama kali dua tahun lalu, Sassoli mengakui bahwa dia "sedikit terkejut" ketika diajukan untuk posisi teratas parlemen. Dalam jumpa pers singkat di Gedung Strasbourg Parlemen Eropa, ketika baru terpilih pada awal Juli dua tahun lalu, sosialis asal Italia itu mengungkapkan bahwa dia baru dinominasikan sehari sebelumnya. Itu terjadi setelah pertemuan puncak tiga hari parlemen UE berakhir.

Setelah pemungutan suara putaran kedua, dia terpilih sebagai Presiden Parlemen setelah pemungutan suara dilakukan tertutup. Setelah mendapatkan 345 suara, ia menggantikan Antonio Tajani Presden Parlemen Sebelumnya.

Editorial Team