dedi mulyadi (instagram.com/dedimulyadi71)
Sejak dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sejumlah kebijakan dan pernyataannya kerap menuai pro dan kontra di masyarakat.
Salah satu kebijakannya yang menjadi sorotan adalah larangan wisuda untuk tingkat TK dan SMA. Gubernur Jawa Barat ini menilai bahwa acara wisuda tidak relevan dengan dunia pendidikan dan membebani finansial orangtua atau wali siswa.
“Sudah jelas TK, SD, SMP, SMA, tidak boleh ada wisuda, sudah. Kenaikan kelas, kenaikan kelas. Kelulusan, kelulusan,” ungkap Dedi, dikutip dari Antara News.
Dedi menegaskan bahwa tidak akan mengubah keputusannya mengenai pelarangan wisuda.
Selain itu, ia berencana mengirim anak-anak nakal ke institusi TNI dan Polri untuk dididik secara militer. Rencana tersebut langsung mendapatkan berbagai respons dari masyarakat.
Baru-baru ini, Dedi menyampaikan rencana kebijakan vasektomi atau keluarga berencana (KB) untuk laki-laki sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos).
Tidak heran, profil Dedi Mulyadi sebagai gubernur menjadi sorotan dari beberapa kebijakan dan pernyataannya yang kerap menuai pro dan kontra.
Meski beberapa kebijakannya menuai kontroversi di tengah masyarakat, profil Dedi Mulyadi menunjukkan perjalanan karier politiknya yang dinamis dan dinilai cukup berani dalam membuat sejumlah kebijakan.