Lompatan besar dalam karier Marina Budiman terjadi pada 1994 ketika ia bersama Otto Toto Sugiri mendirikan PT Indonet. Perusahaan tersebut merupakan penyedia layanan internet (ISP) pertama di Indonesia.
Indonet berperan penting dalam memperkenalkan layanan internet kepada publik Indonesia di masa-masa awal perkembangan teknologi informasi. Meski Indonet telah sukses, Marina melihat adanya peluang lebih besar di industri pusat data.
Pada 18 Juli 2011, ia bersama Otto dan Han Arming Hanafia mendirikan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang fokus pada penyediaan layanan pusat data. Kini, DCII memiliki pusat data utama yang tersebar di Cibitung, Karawang, dan Jakarta.
Pada 2021, DCII resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mengalami lonjakan signifikan. Dari harga penawaran awal sebesar Rp420 per lembar, saham DCII melonjak hingga menembus Rp167.950 pada akhir Juni 2025 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp400 triliun.
Saat ini, Marina Budiman masih memiliki 22,51 persen saham DCII. Ia adalah pemegang saham individu terbesar kedua setelah Otto Toto Sugiri.
Sejak 2016, ia menjabat sebagai Presiden Komisaris yang berperan dalam pengawasan strategis dan arah kebijakan perusahaan. Pada 2023, Marina dan beberapa pendiri lainnya menjual kepemilikan saham di Indonet.