Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
profil Tyasno Sudarto
Tyasno Sudarto (wikimedia commons)

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn), Tyasno Sudarto diketahui menandatangani surat usulan pemakzulan Gibran Rakabuming dari posisinya sebagai Wakil Presiden RI.

Di dunia militer, sosok Tyasno Sudarto dikenal sebagai prajurit yang berdedikasi dan berintegritas tinggi. Bahkan, ia kerap menduduki posisi strategis dengan rekam jejak mengesankan.

Penasaran, seperti apa profil Tyasno Sudarto? Simak profil, riwayat pendidikan, dan perjalanan kariernya yang menarik untuk diketahui di bawah ini.

Profil Tyasno Sudarto

Sepanjang perjalanan kariernya, profil Tyasno Sudarto dikenal sebagai Jenderal Purnawirawan TNI yang telah berkontribusi aktif dalam dunia militer.

Lahir pada 14 November 1948 di Magelang, Tyasno merupakan putra dari pasangan Sudarmo Suryobroto dan Riliah Suryobroto.

Setelah menamatkan pendidikan formal, ia mulai merintis karier militer dengan masuk Akabri dan dilantik menjadi Letnan Dua Infanteri tahun 1970.

Ia juga aktif dalam mengikuti pendidikan militer untuk mendukung karier militernya, mulai dari Suslapaif (1981), Seskoad (1984), dan Kursus Athan.

Diketahui ia telah menikah dengan Titik Himawati dan dikaruniai tiga orang anak perempuan.

Perjalanan karier di dunia militer

Setelah lulus dari Akabri, Tyasno mulai membangun karier militernya. Awalnya, ia ditugaskan sebagai Danton DAM V/Jaya pada tahun 1971. 

Perlahan dan pasti, Tyasno membangun kariernya secara signifikan. Berbagai jabatan pernah ia rasakan di dunia militer, mulai dari Letda hingga Jenderal. 

Dalam perjalanan kariernya, ia juga pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro dan Kepala Badan Intelijen Strategi TNI berpangkat Letnan Jenderal sebelum dipromosikan sebagai KASAD.

Selama menjadi seorang prajurit juga telah melaksanakan berbagai operasi militer. Mulai dari Pam Pemilu (1971), Operasi Malari (1974), Operasi Seroja (1978), dan Pam SU MPR (1978).

Pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat

Kariernya yang mengesankan dalam dunia militer membawanya menduduki posisi strategis. Sebagai tokoh militer Indonesia, Tyasno Sudarto pernah menjabat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) periode 1999-2000.

Pada 19 November 1999, ia diangkat menjadi KASAD oleh Mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, menggantikan Jenderal TNI Subagyo HS.

Tyasno diketahui menerbitkan berbagai kebijakan-kebijakan strategis di lingkungan Angkatan Darat, mulai dari bidang organisasi, personel, dan teritorial.

Salah satu kebijakan yang diniasinya adalah meresmikan pencanangan proses percontohan tanaman padi dengan Bio Manunggal TNI AD di Pondok Pesantren Annajah Bekasi pada 2000.

Ia juga menetapkan tanggal 15 Desember sebagai peringatan Hari Juang Kartika sebagai Hari Juang TNI AD. Sebagai jasa dan pengabdiannya, Tyasno Sudarto menerima berbagai tanda jasa dari dalam negeri dan luar negeri.

Kini, ia diketahui telah pensiun dari dunia militer dan tercatat sebagai Purnawirawan Prajurit TNI.

Salah satu purnawirawan yang ajukan pemakzulan Gibran

Baru-baru ini, nama Tyasno Sudarto menjadi sorotan publik karena tercantum sebagai salah satu Purnawirawan TNI yang mengajukan usulan pemakzulan Gibran dari posisinya sebagai Wakil Presiden RI.

Lewat Forum Purnawirawan Prajurit TNI, isi surat usul pemakzulan Gibran Rakabuming berisi beberapa tuntutan Tyasno bersama dengan Purnawirawan TNI lainnya.

Dalam surat tersebut, putusan MK dalam pencalonan Gibran menjadi salah satu topik yang dibahas. Tidak ketinggalan, kapasita dan etika yang dianggap tidak pantas sebagai seorang Wakil Presiden RI.

Atas dasar tersebut, Forum Purnawirawan Prajurit TNI mendesak DPR untuk memproses pemakzulan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI.

Lebih lanjut, surat tersebut telah resmi sampai ke meja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta diteruskan ke pimpinan DPR.

Sebagai sosok penting dalam perjalanan TNI, Tyasno Sudarto dikenal sebagai sosok yang sangat berintegritas tinggi. 

Editorial Team