Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sejumlah program prioritas akan mengalami perlambatan seiring berkurangnya pagu anggaran tahun anggaran 2025 sebesar 34 persen menjadi Rp2,51 triliun, dari Rp3,83 triliun pada 2024.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa salah satu program prioritas yang bisa terdampak adalah pendampingan teknis implementasi pemenuhan persyaratan standar industri hijau.
'Penurunan anggaran ini berdampak pada pengurangan 25 perusahaan yang kami tidak bisa biayai untuk program ini,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi di laman Kemenperin, Rabu (13/11).
Selain itu, penurunan anggaran juga bisa berdampak pada pelatihan vokasi sistem 3in1, yang hanya teralokasikan untuk 1.070 peserta dari total kebutuhan sebanyak 25.170 orang. Kemenperin juga menyatakan tidak memiliki anggaran yang bisa digunakan untuk pengembangan dan hilirisasi industri berbasis rumput laut, sagu, teh, susu dan pengolahan hasil hortikultura.
Fasilitasi pelaksanaan empat promosi luar negeri melalui World Osaka Expo, High Point Market North Carolina, Hongkong Food Expo, dan Paris Airshow, juga belum dapat dibiayai. “Sebelumnya, kami aktif pada partisipasi pameran-pameran tersebut, tetapi tahun depan kami tidak bisa mengirim delegasi atau menyediakan booth peserta,” ujar Menteri Agus.
Pada tahun depan, sertifikasi TKDN produk dalam negeri diperkirakan juga akan mengalami penurunan pada penerimanya, di mana hanya ada 875 sertifikat produk, dari total kebutuhan 3.375 sertifikat produk.